NasionalTrending

Situasi Memanas: DPRD Makassar Jadi Sorotan Publik

DPRD Kota Makassar tengah menjadi pusat perhatian setelah terjadinya kerusuhan dan pembakaran kantor DPRD Makassar dalam aksi unjuk rasa besar pada 29 Agustus 2025. Peristiwa ini menimbulkan duka mendalam dan kecemasan masyarakat terhadap stabilitas politik dan keamanan kota.


1. Kronologi Kekerasan dan Kerusakan Parah

Suasana memanas ketika massa aksi mulai merangsek ke dalam area gedung DPRD. Situasi memanas hingga akhirnya kantor DPRD di bakar oleh kelompok massa. Api cepat menjalar dan melahap sebagian besar gedung serta fasilitas di dalamnya.

Bukan hanya gedung yang hangus, puluhan mobil yang terparkir di sekitar lokasi pun turut di lalap api. Ledakan-ledakan terdengar beberapa kali di area kejadian sehingga menambah kepanikan warga.

Di balik kobaran api dan kepanikan, tiga orang kehilangan nyawanya sementara sejumlah warga lainnya harus menerima perawatan karena cedera. Agenda rapat paripurna DPRD pun terhenti total, bahkan wali kota dan sejumlah pejabat harus di evakuasi demi keamanan.


2. Latar Belakang dan Isu yang Sedang Ramai

Kerusuhan ini berawal dari gelombang protes yang dipicu oleh sejumlah isu politik dan sosial, antara lain:

  • Dugaan korupsi proyek pembangunan yang merugikan masyarakat.
  • Kekecewaan atas pemotongan anggaran pendidikan.
  • Tuntutan transparansi penggunaan APBD.

Awalnya, unjuk rasa berlangsung damai dengan aksi orasi dan pembakaran ban di jalan. Namun, eskalasi meningkat ketika massa mulai melakukan perusakan dan menyerang fasilitas publik, hingga berujung pada tragedi pembakaran gedung DPRD.


3. Dampak Terhadap DPRD, Pemerintah, dan Publik

Kerusuhan ini berdampak luas bagi pemerintahan maupun masyarakat:

  • Fungsi legislatif DPRD lumpuh. Seluruh agenda sidang resmi terhenti karena gedung utama rusak berat.
  • Eksekutif terganggu. Wali kota dan sejumlah pejabat yang sedang mengikuti paripurna terpaksa di evakuasi.
  • Kerugian materiil besar. Selain gedung DPRD, puluhan kendaraan ikut terbakar dan peralatan kantor rusak.
  • Kehilangan nyawa. Tragedi ini meninggalkan luka mendalam karena adanya korban jiwa dan puluhan korban luka.

4. Analisis: Penyebab, Tuntutan, dan Tantangan Ke Depan

ElemenPenjelasan
Penyebab AksiKekecewaan masyarakat terhadap isu korupsi, kebijakan anggaran, dan kurangnya transparansi.
Metode AksiDimulai dengan orasi dan pembakaran ban, kemudian berujung pada perusakan fasilitas dan pembakaran gedung.
Tuntutan MassaPemeriksaan proyek-proyek publik, akuntabilitas pejabat, dan pemulihan hak-hak masyarakat.
Tantangan DPRDMengembalikan kepercayaan publik, menjaga stabilitas politik, serta memperbaiki citra institusi.
Langkah PemulihanInvestigasi terbuka, dialog dengan masyarakat, perbaikan fisik gedung, serta pemberian santunan bagi korban.

5. Jalan Pemulihan dan Harapan

Pasca kejadian, langkah-langkah pemulihan yang di harapkan antara lain:

  • Gedung DPRD Makassar perlu segera di renovasi agar roda legislasi kembali berputar tanpa hambatan.
  • Transparansi penuh dari pemerintah dan DPRD dalam menyampaikan hasil investigasi kepada publik.
  • Dialog terbuka dengan mahasiswa, aktivis, dan masyarakat sebagai wujud rekonsiliasi sosial.
  • Penguatan keamanan kota untuk mencegah peristiwa serupa terulang.

6. Kesimpulan

Tragedi pembakaran kantor DPRD Makassar menjadi pengingat betapa rentannya stabilitas politik ketika kepercayaan publik terguncang. Kerugian nyawa, kerusakan fasilitas publik, dan terhentinya agenda pemerintahan merupakan konsekuensi serius dari konflik yang tidak segera di kelola dengan baik.

Kini, DPRD Makassar dan pemerintah kota di tuntut bergerak cepat dengan langkah transparan, akuntabel, serta berpihak pada rakyat. Hanya dengan cara itu kepercayaan masyarakat dapat di pulihkan, dan kota Makassar bisa kembali stabil serta aman.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button