
Siapa Anggito Abimanyu
Anggito Abimanyu lahir pada 19 Februari 1963 di Bogor, Jawa Barat. Ia adalah seorang ekonom sekaligus akademisi dan birokrat yang telah menekuni berbagai posisi strategis dalam pemerintahan maupun dunia akademis.
Pendidikan Anggito sangat kuat: ia meraih gelar sarjana di Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, kemudian melanjutkan studi ke Amerika Serikat untuk memperoleh gelar Master dan PhD di University of Pennsylvania. Latar belakang pendidikan ini memperkuat fondasi akademiknya dan menjadi bekal dalam setiap pengambilan keputusan.
Perjalanan Karier
Akademisi & Penelitian
Sebagai akademisi, Anggito aktif di Universitas Gadjah Mada, mengajar di Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi. Keahlian risetnya mencakup public finance, energy economics, serta ekonomi syariah. Pada 2025, ia dilantik sebagai profesor dalam bidang ekonomi. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya ekonomi Islam sebagai bentuk kepatuhan, gaya hidup, sekaligus aktivitas bisnis yang membawa manfaat bagi masyarakat.
Birokrat dan Jabatan Pemerintahan
Karier birokrasi Anggito sangat beragam. Ia pernah menjabat sebagai:
- Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.
- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah di Kementerian Agama.
- Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) periode 2017–2022.
- Wakil Menteri Keuangan sejak 21 Oktober 2024.
Baru-baru ini, ia juga di percaya sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) setelah mendapat persetujuan dari DPR. Posisi ini semakin menegaskan perannya dalam menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia.
Fokus Pengajaran dan Kepakaran
Dalam kegiatan akademis, Anggito membawakan berbagai mata kuliah seperti Ekonomika Makro, Ekonomi Mikro, serta Keuangan Syariah. Ia juga menulis banyak publikasi terkait kebijakan fiskal, subsidi pertanian, stimulus fiskal, hingga perkembangan bank syariah. Karya-karyanya tidak hanya memberi kontribusi pada literatur ekonomi, tetapi juga memberikan masukan praktis bagi pengambil kebijakan.
Visi dan Filosofi
Anggito dikenal memiliki prinsip kerja yang dirangkum dalam kata JUARA, singkatan dari jujur, amanah, rajin, dan aplikatif. Filosofi ini menjadi pegangan dalam setiap aspek kariernya, baik di dunia akademik maupun birokrasi.
Dalam pidato akademisnya, ia menegaskan bahwa ekonomi Islam bukan sekadar alternatif terhadap sistem konvensional, melainkan wujud nyata dari kepatuhan terhadap prinsip agama sekaligus sistem bisnis yang etis. Ia menolak praktik riba, spekulasi berlebihan, dan transaksi yang tidak transparan.
Kontribusi Nyata dan Tantangan
Kontribusi
- Manajemen Keuangan Haji
Sebagai Kepala BPKH, Anggito memimpin pengelolaan dana haji yang jumlahnya sangat besar. Transparansi dan akuntabilitas menjadi hal penting agar kepercayaan jamaah tetap terjaga. - Penguatan Ekonomi Islam
Melalui riset dan kebijakan, ia memperkuat ekonomi syariah di Indonesia. Ia mendorong agar konsep syariah tidak hanya berhenti di sektor perbankan, tetapi juga masuk ke investasi, pasar modal, dan industri halal. - Kebijakan Fiskal
Dengan pengalamannya di Badan Kebijakan Fiskal dan sebagai Wakil Menteri Keuangan, ia turut merumuskan strategi APBN, subsidi, hingga insentif ekonomi.
Tantangan
- Transparansi
Mengelola dana publik, terutama dana haji, adalah tanggung jawab besar yang selalu menjadi sorotan. Tantangan terbesar adalah menjaga transparansi agar masyarakat percaya. - Integrasi Ekonomi Syariah
Meski ekonomi syariah berkembang pesat, tantangan regulasi, literasi, serta pemahaman masyarakat masih harus di hadapi. - Dinamika Global
Fluktuasi ekonomi dunia, krisis pangan, dan perubahan iklim menuntut respons cepat dari sisi kebijakan fiskal.
Kenapa Anggito Abimanyu Penting untuk Indonesia
Figur seperti Anggito Abimanyu penting karena ia memiliki kombinasi yang jarang ditemui: akademisi dengan basis riset yang kuat, birokrat berpengalaman, dan pemimpin dengan prinsip etis. Perannya menjembatani dunia akademik dengan praktik pemerintahan membuat kebijakan yang dihasilkan lebih berbasis data dan analisis.
Selain itu, di tengah meningkatnya perhatian pada ekonomi syariah, Anggito menjadi tokoh yang mampu mengartikulasikan gagasan syariah dalam kebijakan nyata. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat ekonomi syariah global.
Kesimpulan
Anggito Abimanyu adalah salah satu figur penting dalam dunia ekonomi dan keuangan Indonesia. Kombinasi latar belakang akademik, pengalaman birokrasi, serta filosofi kerja berbasis nilai membuatnya menonjol di tengah dinamika ekonomi nasional maupun global.
Perannya bukan hanya sekadar pengelola kebijakan, tetapi juga intelektual yang membawa ekonomi menuju arah yang lebih etis, transparan, dan berkelanjutan. Sosoknya menjadi contoh bagaimana seorang akademisi dapat memberikan kontribusi nyata dalam pemerintahan dan masyarakat.