
Awal Cinta yang Penuh Inspirasi
Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa menikah pada 6 Juni 2022. Keduanya di kenal sebagai pasangan yang serasi dan produktif, sering tampil bersama di media sosial maupun proyek konten. Kombinasi antara kedewasaan Deddy dan karakter muda Sabrina membuat banyak orang menganggap hubungan mereka sebagai simbol keseimbangan antara karier dan cinta.
Di balik layar, keduanya juga kerap menampilkan hubungan yang penuh humor dan saling dukung. Mereka pernah membagikan rutinitas kebugaran, kegiatan bersama keluarga, hingga momen kebersamaan yang membuat publik merasa keduanya akan bertahan lama.
Munculnya Tanda-Tanda Keretakan
Namun, sejak akhir 2024 hingga pertengahan 2025, mulai muncul tanda-tanda bahwa hubungan mereka tidak seharmonis sebelumnya. Sabrina kerap menulis unggahan bernada reflektif dan emosional, bahkan sempat menghapus beberapa foto kebersamaannya dengan Deddy. Bio Instagram-nya pun berubah — dari yang semula menyertakan nama “Mrs. Corbuzier” menjadi lebih netral.
Publik mulai berspekulasi ketika keduanya jarang muncul bersama di acara publik maupun konten media sosial. Deddy yang biasanya terbuka pun memilih diam. Sementara itu, Sabrina terlihat lebih aktif membagikan pesan-pesan motivasi pribadi yang terkesan sebagai bentuk pencarian ketenangan batin.
Gugatan Cerai dan Keputusan Bersama
Isu yang awalnya hanya gosip akhirnya terkonfirmasi ketika Sabrina Chairunnisa mengajukan gugatan cerai ke pengadilan pada pertengahan Oktober 2025. Tak lama setelah itu, keduanya merilis pernyataan bersama bahwa mereka sepakat untuk berpisah dengan cara baik-baik.
Dalam pernyataan tersebut, Deddy dan Sabrina menegaskan bahwa perceraian ini bukan disebabkan oleh pertengkaran besar, perselingkuhan, atau skandal apa pun. Mereka menyebut alasan utama adalah perbedaan arah hidup yang semakin terasa seiring waktu. Keduanya tetap saling menghormati dan berharap satu sama lain dapat menemukan kebahagiaan masing-masing.
Pernyataan itu mendapat apresiasi publik karena jarang ada pasangan selebritas yang memilih jalan damai tanpa drama. Mereka menampilkan kedewasaan dalam menghadapi perpisahan, tanpa saling menyalahkan atau membuka aib.
Alasan di Balik Perpisahan
Dalam wawancara dan unggahan singkatnya, Sabrina sempat menyebut bahwa dirinya dan Deddy sudah berusaha memperbaiki hubungan, namun menyadari bahwa terkadang cinta saja tidak cukup. Nilai, ritme hidup, dan prioritas masing-masing sudah berubah.
Bagi Deddy, keputusan untuk berpisah bukan hal mudah. Ia pernah mengatakan bahwa hubungan harus berlandaskan rasa saling mendukung, bukan hanya kebersamaan semata. Ketika hal itu tidak lagi berjalan selaras, berpisah dengan hormat menjadi pilihan terbaik.
Banyak pengamat menilai bahwa tekanan kehidupan publik figur — mulai dari ekspektasi netizen hingga sorotan media — turut memengaruhi dinamika rumah tangga mereka. Setiap tindakan dan kata sering kali menjadi bahan opini publik, yang dapat menambah beban psikologis bagi pasangan mana pun.
Respons Publik dan Media
Kabar perceraian ini sontak menjadi topik hangat di dunia hiburan. Sebagian publik menyayangkan berakhirnya hubungan yang terlihat ideal, sementara sebagian lain menghargai sikap kedewasaan mereka. Banyak warganet menilai cara mereka berpisah menunjukkan bahwa cinta tidak selalu harus dimiliki selamanya — kadang cukup dihormati dan dilepaskan dengan tenang.
Di media sosial, dukungan mengalir untuk keduanya. Para penggemar menulis pesan-pesan positif, berharap mereka tetap bersahabat dan sukses dalam karier masing-masing. Bahkan, beberapa publik figur turut mengomentari bahwa cara Deddy dan Sabrina menangani situasi ini bisa menjadi contoh bagaimana perceraian tidak harus diwarnai kebencian.
Dampak terhadap Karier
Bagi Deddy, kehidupan profesional tampaknya tidak akan banyak terganggu. Sebagai pembawa acara, podcaster, dan kreator konten, ia dikenal tegas dan profesional dalam menjaga batas antara urusan pribadi dan pekerjaan.
Sementara itu, Sabrina diyakini akan semakin fokus pada proyek pribadi dan kegiatan sosial yang sempat ia jalankan. Ia juga menunjukkan kedewasaan dengan tidak menjelekkan mantan suami di depan publik, sesuatu yang patut diapresiasi di tengah budaya gosip digital.
Keduanya tetap aktif di dunia masing-masing, namun kini dengan narasi baru: tentang belajar melepaskan dan memulai kembali.
Refleksi dan Pelajaran
Dari kisah perceraian ini, ada beberapa hal yang bisa dipetik sebagai pelajaran:
- Tidak semua perpisahan lahir dari konflik. Kadang, perbedaan arah hidup adalah alasan yang cukup kuat untuk berpisah dengan damai.
- Kedewasaan emosional penting dalam setiap hubungan. Deddy dan Sabrina menunjukkan bahwa menjaga kehormatan satu sama lain lebih berharga daripada mempertahankan ego.
- Tekanan publik bisa menguji hubungan. Publik figur memiliki tantangan tersendiri untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dengan sorotan media.
- Berpisah bukan kegagalan. Dalam konteks modern, perceraian bisa menjadi jalan untuk menemukan kembali diri dan kebahagiaan sejati.
Kesimpulan
Kisah Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa adalah pengingat bahwa cinta, seindah apa pun, tak selalu berujung selamanya. Namun, cara mereka menghadapi perpisahan — dengan kejujuran, kedewasaan, dan tanpa kebencian — menjadi contoh positif di tengah dunia hiburan yang sering kali penuh drama.
Mereka berdua menunjukkan bahwa cinta sejati bukan hanya tentang memiliki, tetapi juga tentang berani melepas dengan hormat.



